Lika-liku masa perkuliahanku di Teknik Geodesi


Hallo New Normal, ingin rasanya teriak "Akhirnya bisa keluar rumah setelah sekian lama" tapiiiiiii new normal ini bisa dikatakan berita buruk juga bisa dikatakan berita baik, karena virus corona belum benar-benar hilang bahkan kurva nya terus meningkat seiring berjalannya waktu, yang dulunya #Dirumahaja sekarang sudah boleh keluar rumah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan cuci tangan, tolong dipatuhi yang teman-teman setidaknya kita dapat berpartisipasi membantu pemerintah dalam mengahadapi virus ini.

Cerita tentang masa-masa perkuliahan ku, jadi kangen kuliah kan hehe walaupun pada saat aku nulis blog ini aku hanya sisa 3 mata kuliah lagi yang tatap muka sisanya udah enggak ada lagi, yaa tinggal menyelesaikan skripsi. ohhh skripsi semoga engkau cepet selesai, ingin banget merasakan wisuda hehe.

Awal kuliah jadi anak rantau memang enggak mudah, penuh penyesuaian. Dari yang jadi anak Sumatra terus harus belajar jadi anak Jawa yang semuanya serba berbeda, dari makanan, terutama bahasa, bahkan sopan santun nya pun berbeda, maklum lah ya anak sumatra kan hobinya ngegass tuh dan beda banget sama anak jawa yang lemah lembut gitu kalau ngomong. Jadi karena diawal merasa insecure buat temenan sama anak-anak jawa, jadi aku selalu mencari teman yang sama-sama berasal dari sumatra dan yaa teman-teman ku kebanyakan berasal dari pulau yang sama dengan ku cuma beda provinsi aja, jadi kita kalau ngomong agar bisa dimengerti semuanya pake bahasa indonesia dan itu juga dilakukan sama teman-teman aku yang berasal dari jawa, oleh karena itu sampai sekarang aku enggak lancar ngomong bahasa jawa ya karena kita selalu berbicara dengan bahasa indonesia.

Ehhh aku belum cerita ya aku rantau dimana hehe, okee aku kuliah di Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah. kurang lengkap gak tuh? hehe. Aku berasal dari Kota Bengkulu, ini aku kuliah angkatan 2016. yahh ngerantau nya lumayan jauh lah ya. Kenapa aku memilih Teknik Geodesi, jadi awalnya aku sangat terobsesi kerja di PT Freeport Papua karena enggak tau kenapa pengen aja kerja disana dan setelah aku lihat-lihat lulusan jurusan teknik geodesi bisa nih nantinya kerja disana. Tetapi pertama kali yang memperkenalkan aku dengan teknik geodesi itu papa aku karena anak temannya kuliah di jurusan teknik geodesi UGM dan papa menawarkan aku buat kuliah di jurusan teknik geodesi aja karena katanya peluang kerjanya banyak, yaa siapa yang enggak tergoda kalau dibilang nanti setelah lulus peluang kerjanya banyak kan, apalagi kalau lulus bisa juga kerja di freeport, dan akhirnya setelah berpikir panjang dan minta pendapat mama, aku memilih jurusan teknik geodesi. Tetapi karena aku mengetahui kapasitas diriku dan juga aku selalu merasa insecure, untuk urusan jurusan udah fix nih, tinggal memilih Universitas, dan aku selalu merasa takut aja untuk memilih UGM atau ITB (fyi untuk jurusan teknik geodesi memang baru ada di beberapa universitas aja karena jurusan nya masih langka pada saat itu) lalu aku cari-cari di internet universitas mana yang ada jurusan teknik geodesi tapi universitas nya yang bagus dan sesuai dengan kapasitas diri aku, dan ternyata memang Universitas Diponegoro lah takdir aku untuk melanjutkan pendidikan mejadi seorang mahasiswi, waktu daftar dan minta ijin ke orang tua buat ngerantau pun butuh waktu, karena memang untuk kuliah cuma aku yang ngerantau dan kakak-kakak aku semuanya kuliah di Bengkulu, terus kakak ku selalu bilang ke mama kalau gak apa-apa kakaknya dulu kuliah enggak dibolehin ngerantau tapi untuk anak bungsu yang satu ini dibolehin aja biar dia belajar mandiri, padahal sebenarnya aku enggak tau kenapa kakak ku selalu support aku untuk kuliah di luar bengkulu, dan anehnya papa malah lebih mengijinkan aku untuk kuliah di Semarang daripada Yogyakarta, enggak tau sih alasan yang lebih jelasnya apa tapi katanya Semarang lebih dekat dari Jakarta daripada Jakarta ke Yogyakarta (karena pada saat itu mama dan papa kadang suka bolak-balik jkt-bkl), dan lambat laun akhirnya aku diperbolehkan untuk kuliah di Semarang dannnn juga Alhamdulillah nya aku diterima di jurusan teknik geodesi Undip jalur SNMPTN, entah itu memang hoki atau jawaban dari doa-doa yang selalu aku lantunkan. terimakasih Ya Allah, aku bersyukur banget (aku daftar SNMPTN memilih jurusan teknik geodesi di Undip pun perlu pertimbangan dan browsing2 di internet mengenai akreditasnya, terus cari tau apakah ada alumni dari SMA ku yang disana, masuk ke universitas nya susah atau enggak, saingan nya ketat atau enggak, pokoknya lumayan butuh effort juga pada saat memilih nya jadi enggak langsung pilih juga)

Yaaa itu sedikit cerita aku kenapa bisa kuliah di jurusan yang sekarang pun masih asing sama orang-orang, jadi kalau ditanya jurusan apa dan jawabannya jurusan teknik geodesi pasti ditanya balik, jurusan apa itu, ngapain aja kerjaannya? tapi kalau anak Undip udah pasti tau lah kalau jurusan teknik geodesi itu yang kerjaannya ngukur-ngukur di pinggir jalan dengan alat yang seperti teropong katanya terus pake jaket oren kaya tukang parkir gitu, kalau menurut ku bukan kaya tukang parkir tapi kaya pemandu jalan karena pada saat ngukur di pinggir jalan, orang-orang pada suka berhenti buat nanya jalanan di undip. Tapi buat pengetahuan aja ya katanya kenapa anak teknik geodesi itu jaket nya warnanya oren dan terang banget gitu orennya, ya karena kan kita tuh kerjaan nya kebanyakan di lapangan bahkan di tengah-tengah hutan nah kalau ada apa-apa di hutan kan keliatan tuh kalau warna jaketnya terang kaya warna oren itu jadi buat safety juga sih biar ada manfaat nya juga, katanya yah tapi untuk alasan lebih jelas nya aku juga kurang paham.

Semester 1 nih, wahh masih semangat-semangat nya banget buat kuliah dan masih kebanyakan free juga sih karena masih 18 sks dan itu udah paket juga jadi kuliahnya tetap full 1 minggu tapi 1 hari paling banyak cuma 2 mata kuliah jadi sekitar jam 1 an udah free. Karena masih semangat-semangat nya, sewaktu kuliah apa yang dicatat dosen di papan tulis atau di PPT semua dicatat sampai rela foto atau pinjam catatan teman biar enggak ketinggalan catatan nya padahal sih nanti PPT nya bakal dishare sama dosennya, dan ini yang buat kita jadi kehilangan konsentrasi, karena sibuk buat catat apa yang ada di depan sehingga apa yang di omongin dosen kita suka enggak dengar dan fokus buat nyatat aja, dan ini yang aku sesali sampai sekarang, karena terkadang ilmu yang penting itu yang diomongin sama dosen waktu kuliah daripada yang di PPT, kan di yang di PPT juga di kebanyakan teori dan dinternet juga banyak materinya. Karena masih banyak waktu free nya jadi pulang kuliah masih suka nongkrong-nongkrong sama teman, kan juga teman-teman baru jadi masih suka jalan-jalan bareng buat mengexplore kota semarang yang sebenarnya enggak pernah terpikirkan sebelumnya buat ku untuk menetap dan kuliah disini. Karena masih mahasiswa baru jadi ada yang namanya kaderisasi ya seperti kegiatan untuk lebih mengenal kampus sih, kurang lebih sekitar 1 tahun kita dikader sampai akhirnya dilantik dan sah menjadi mahasiswa teknik geodesi undip, dan diperbolehkan untuk mengikuti organisasi-organisasi yang ada d kampus. Karena masih free dan aku orang nya itu suka banget dengan kesibukan jadi aku selalu mikir apa aku ikut organisasi aja ya biar aku bisa menyibukkan diri, tapiiii aku orangnya juga insecure, merasa enggak bisa, takut gagal, takut enggak bisa, takut enggak bisa diandalkan, jadi aku belum berani untuk mengikuti organisasi tingkat universitas, jangankan tingkat universitas, setingkat jurusan aja aku masih takut dan juga di jurusan aku memang ditekankan untuk selalu berkontribusi di jurusan jadi untuk organisasi tingkat universitas memang kurang dikenalkan pada saat itu, yaa kita harus cari sendiri di OA line informasinya. Nahhh karena sudah diperbolehkan untuk mengikuti organisasi, dibuka lah pendaftaran untuk masuk ke organisasi di jurusan, lagi dan lagi karena aku merasa insecure, aku selalu memilih bidang di organisasi yang aku rasa aku mampu ya seperti tidak berani keluar dari zona nyaman, padahal bidang yang aku pilih itu memang peminat nya sangat sedikit dan karena peminat nya sedikit lah aku rasa aku bisa lolos masuk bidang itu, dan pada saat ditanya aku mau masuk bidang apa di Himpunan Mahasiswa Teknik Geodesi, semua kating kaget karena aku mau masuk bidang yang memang peminat nya sedikit, kating terkejut aja ternyata ada yang benar-benar mau masuk bidang itu, karena bidang yang aku pilih itu biasanya jadi opsi terakhir bagi yang tidak diterima di bidang yang menjadi opsi pertama, tapiiiiii semuanya jadi berubah pada saat aku dan teman ku ketemu sama kating buat ngobrol (jadi pada saat masa-masa kaderisasi, kita pernah ditugaskan untuk ngobrol sama kating biar lebih akrab sama kakak tingkat di teknik geodesi), nah pada saat ngobrol dan juga bertepatan dengan kabar-kabar open recruitment organisasi di tingkat jurusan jadi pasti ditanya sama kating buat daftar bidang apa di HM, lalu ada satu temanku yang bilang "kalau resi mah pasti daftar yang ada jabatan nya nih, biar lebih sibuk aja gitu dan banyak kerjanya, mana mau dia daftar buat jadi staff doang" dannn entah kenapa kata-kata itu malah buat aku jadi lebih percaya diri, ternyata ada teman yang yakin sama kemampuan aku dan enggak memandang aku sebelah mata, karena jujur aku dulu pada saat dikaderisasi aku ingin sekali aktif seperti teman-teman ku yang lain tapi apalah daya aku masih takut banget, takut salahlah, takut banget untuk ngomong di depan pokoknya tapi kalau ditawarin jadi panitia buat angkatan seperti panitia gathering gitu pasti aku mau banget karena sebenarnya balik lagi aku suka dengan kesibukan dan teman yang bilang itu adalah teman satu kepanitian dengan ku pada saat jadi panitia di acara angkatan dulu, dannn setelah aku berfikir panjang ya kenapa aku enggak daftar jadi Sekretaris 2 HM aja ya, karena dulu di SMA aku pernah jadi Sekretaris di satu ekstrakulikuler jadi kemungkinan aku ada sedikit pengalaman di bidang sekretaris, karena kalau jadi bendahara, jujur aku sangat tidak pandai dalam mengolah uang, lalu daftar lah aku menjadi sekretaris 2 HM. Setelah mengikuti segala rangkaian oprec nya seperti wawancara dengan beberapa orang, yaa seperti biasa karena aku orangnya insecure nya udah parah banget, ngeliat teman-teman banyak yang daftar jadi takut, ya cuma pengalaman jadi sekretaris pada saat SMA aja yang bisa aku andalkan. Lalu jeng...jeng... setelah sekian lama diumumkan lah via line kalau aku diterima menjadi Sekretaris 2 HM Teknik Geodesi Undip. OMG rasanyaaaa senang bangettt karena untuk sekretaris dan bendahara itu oprec nya diawal dan nanti baru ada oprec staff per bidang setelah pengumuman sekretaris dan bendahara, yang nanti nya kita membantu dalam proses oprec staff per bidang di HM. yaaa itulah  awal aku mengenal organisasi di HM, yang menjadi jalan awal aku untuk menuju organisasi-organisasi yang lebih tinggi lagi, awal aku mengenal rapat malam-malam, sabtu-minggu ada kegiatan, ngurusin proker,dsb dan juga ini yang menjadi jembatan aku untuk menuju goals aku di organisasi. di HM lah aku belajar untuk jangan insecure, semuanya butuh proses dan kita sama-sama belajar, tidak ada yang lebih pintar, yang lebih jago, semuanya sudah ada jobdesk dan porsinya masing-masing, asalkan kita konsisten dan mau untuk belajar yakinlah kita bisa melewatinya, dan terakhir kenangan aku di HM aku ingin berterimakasih untuk teman ku yang sudah membuka pikiran ku untuk terjun di dunia persekretarisan ini, yang percaya aku mampu untuk melakukan nya.

Dikarenakan pengalaman 1 tahun di HM menjadi sekretaris 2 yang otomatis di tahun depan akan menjadi sekretaris 1 di HM, rasanya kurang puas aja menyibukkan diri di HM karena aku merasa teman-teman ku hanya teman-teman jurusan aja dan aku ingin sekali punya teman di luar jurusan, dan juga karena aku anak rantau jadi teman-teman ku sedikit. Aku memberanikan diri, menghilangkan rasa takutku, dan selalu percaya diri untuk daftar kepanitiaan event tahunan terbesar di Undip yaitu kepanitiaan ODM (Orientasi Diponegoro Muda) 2017, nah disinilah aku bertemu dengan banyak teman baru yang berbeda jurusan dengan ku, dan di kepanitian ini juga aku bertemu dengan teman-teman yang sudah banyak mengikuti kegiatan-kegiatan di undip, mengikuti berbagai organisasi yang membuat aku termotivasi untuk mengukuti jejak mereka. Sehingga aku berniat untuk daftar di BEM tingkat Universitas, yaa seperti mimpi rasanya, aku yang selalu merasa bukan siapa-siapa memberanikan diri untuk daftar di BEM tingkat universitas. Yaaa aku daftar mejadi Sekretaris Bidang di KPSDM BEM Undip tahun 2018, mengapa bidang KPSDM? karena hanya bidang itulah yang aku ketahui di BEM Undip dikarenakan pengalaman aku menjadi panitia di ODM yang merupakan salah satu program kerja di bidang KPSDM sehingga aku banyak mengenal orang-orang di KPSDM yang bisa membantu aku agar diterima menjadi bagian dari mereka heheh itulah pentingnya relasi.

Di dunia perkuliahan ku ya terkadang tidak semulus yang dipikirkan karena di jurusan aku lumayan banyak pelajaran mengenai hitung-hitungan jadi aku lumayan sedikit kewalahan yang membuat aku harus lebih kerja keras lagi pada saat ingin ujian. Apalagi mata kuliah Kalkulus 1, yang mmebuat aku stress pada saat mengikuti mata kuliahnya, rasanya iri aja sama teman-teman yang bisa ke depan buat mengerjakan soal kalkulus, dan aku tidak pernah sama sekali ke depan buat menyelesaikan soal di papan tulis karena aku takut aja salah dan dimarahin sama dosen, dan karena aku merasa aku lemah dihitung-hitungan dan aku harus lebih pandai dibagian mata kuliah yang tidak ada hitung-hitungan nya alias yang banyak teori nya, teman-teman banyak yang bilang kalau aku paling percaya diri kalau presentasi ke depan, sebenarnya bukan berani tapi hanya itu yang bisa aku tonjolkan agar mendapat nilai lebih di mata dosen, sejujurnya aku selalu takut dan takut buat presentasi di depan tapi aku harus bisa agar aku mendapatkan nilai yang bagus, sehingga aku selalu suka apabila kerja kelompok membuat PPT walaupun sebenarnya PPT ku selalu simple, karena aku tidak bisa desain, jadi kalau aku buat PPT, aku sekaligus bisa belajar materi buat dipresentasikan, dan biasanya aku terkadang membuat catatan-catatan kecil yang tidak ada di PPT yang nanti nya aku jelaskan pada saat presentasi, yaa mungkin disana nilai lebihnya, aku sedikit lebih ada effort nya dibandingkan dengan temanku yang hanya membaca tulisan di PPT saja, dan juga terkadang aku selalu mencatat materi kuliah apa di pertemuan selanjutnya dan sebelum kuliah aku selalu browsing2 dulu mengenai materi nya agar pada saat kuliah lalu ada tanya jawab diawal kuliah aku bisa menjawab karena aku sudah membaca materinya, yaaa itulah sedikit usaha ku untuk mempertahankan nilai ku agar aku tidak anjlokkk

Balik lagi ke dunia organisasi, mungkin bisa dibilang tamak atau egois kali ya, karena aku sudah tau kalau akan menjadi sekretaris utama di HM tetapi aku tetap ingin mendaftar di menjadi sekretaris bidang di BEM Univ, yaitu organisasi yang selalu aku inginkan dari maba (enggak tau kenapa pada saat melihat anak BEM Undip pada saat maba dulu keren aja gitu, suka kagum liatnya), yang otomatis aku harus menjalan 2 organisasi sekaligus, sebenarnya sih diperaturan nya tidak diperbolehkan, dan aku juga lupa kenapa aku bisa lolos sih, banyak plus minus dan banyak komentar negatif maupun positif dari orang-orang yang ada disekitarku mengenai keputusan ku, tapi entah kenapa dipikiranku aku merasa aku mampu untuk menjalankan 2 amanah ini. Ya walaupun banyak yang harus dikorbankan seperti waktu buat main dengan teman-teman jurusan ku (jadi aku punya geng di jurusanku yang isinya ada 9 orang) karena aku juga harus membagi waktu antara teman di jurusan dan teman-teman di BEM Undip. Memang harus menerima resiko nya, dan semuanya pun tidak berjalan dengan mulus, ada yang tidak sesuai dengan rencana tapi semuanya selalu aku jadikan pembelajaran buat aku menjadi lebih dewasa lagi, dan benar "Amanah tidak akan salah memilih pundak" semuanya bisa aku lewati walaupun harus ada keringat dan air mata. Ya lagi dan lagi karena aku selalu merasa kurang dan ingin belajar sih dan terutama mencari pengalaman yang menjadi alasan utamaku untuk ikut di BEM Undip dan tetap menjalankan amanah di HM, pengen lebih tau aja kalau di BEM tingkat Univ itu bagaimana sih cara kerja nya karena kan memang dari maba aku menginginkan untuk berkontribusi di BEM Undip, sekaligus aku ingin sekali jurusan ku itu dipandang kalau banyak juga aktivis atau anak yang aktif organisasi setingkat fakultas maupun univ walaupun kebanyakan sih tidak karena memang kita harus fokus berkontribusi di HM, karena kan siapa lagi yang akan melanjutkan HM kalau bukan anak-anak jurusan nya sendiri, itulah yang selalu ditanamkan kating ku pada saat kaderisasi, bukan melarang untuk berkontribusi di luar tapi sebisa mungkin untuk tetap membuat HM kita lebih baik lagi kedepannya, dan setidaknya orang-orang mengenal teknik geodesi itu lebih baik aja, tidak hanya orang yang mengukur di pinggir jalan menggunakan jaket oren saja, lalu aku juga ingin sekali menghilangkan sifat insecure aku yang selalu ada pada saat aku ingin berkembang lebih baik lagi. Di BEM Undip lah aku belajar lebih banyak lagi, bahkan segala hal, belajar lobby-melobby, belajar membuat keputusan, belajar berpendapat, dan banyak lagi bersama dengan teman-teman aku yang sampai sekarang kita masih sering ketemu (Zhavira, Anna, Raka, dan Luthfi) ya setidaknya buat makan bareng bahkan nongkrong bareng. Jujur banget aku merasa kekeluargaan di BEM jauh lebih erat dibandingkan HM walaupun kita berbeda fakultas maupun jurusan, ya karena kita lebih banyak toleransi aja sih sebenarnya, saling support sama kesibukkan akademik, pratikum, dan lain-lain walaupun HM kan teman-teman jurusan kita sendiri tetapi aku merasa kurang aja untuk masalah kekeluargaa, ya ini menurut pendapatku sih atau memang aku nya saja yang tidak merasa dekat dekat temn-teman HM ku, karena aku di BEM merasa selalu di support apapun yang aku putuskan atau apapun yang aku lakukan, cerita, mengeluh atau apalah ke meraka malah dibantu dan disemangatin, dan karena aku orang nya cuek jadi aku selalu merasa kesal saja kalau teman-teman ku sambat yang berlebihan mengenai kegiatan di HM, yang menurutku sambat itu boleh tapi tidak perlu berlebihan, kan itu udah menjadi keputusan mu untuk berkontribusi dan menerima semua apapun yang terjadi, disayangkan aja sih kalau sambat melulu, yang harus nya yaudah hadapi saja, kerjakan dan terima hasilnya bagaimanapun itu. (Fyi Ketua Bidang dan anak2 di BEM Undip tidak ada yang tau kalau aku juga merangkap menjadi sekretaris utama di HM, karena memang selalu aku tutup2i demi kebaikan bersama) tetapi aku dapat melewati dan menyelesaikannya dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan amanah yang diberikan kepadaku.

Dikarenakan banyak waktu ku tersita di BEM Undip, karena kegiatan di BEM Undip lebih banyak daripada di HM sehingga waktu untuk bertemu teman-teman di BEM lebih banyak daripada bertemu dengan teman-teman dijurusan ku, tapiiii entah aku yang baper atau bagaimana, aku merasa teman-teman di jurusan aku tidak mensupport aku di BEM, bahkan pada saat pratikum yang bisa aku bagi-bagi waktu untuk menyelesaikan amanah di BEM, teman aku selalu marah apabila aku suka membagi-bagi waktu dan pada saat istirahat aku suka izin buat menyelesaikan amanahku padahal aku izin nya pada saat isitrahat dan tidak mengganggu waktu pratikum (jadi aku mengerjakan nya pada saat free di sela-sela pratikum aja, tapi kalau disaat waktunya pratikum aku tunda dulu mengerjakannya), dan itulah kenapa aku sedikit menjauh dari teman-teman jurusan ku yang tidak mentoleransi dengan kesibukkan ku (jadi dulu aku punya teman dekat banget dijurusan, semua nya hampir serba bareng karena kosan kita juga dekat tapi tiba-tiba jadi enggak dekat lagi karena aku memilih untuk menjauh), dan ini juga yang menjadi alasan aku kurang dekat dengan teman-teman angkatanku, karena aku merasa teman-teman terdekatku saja tidak mensupport aku apalagi dengan teman-teman yang tidak dekat denganku, sehingga aku tidak pernah sama sekali menggunakan atribut keanggotaan seperti jaket BEM Undip pada saat kuliah, dan aku juga tidak pernah bercerita atau berkeluh kesah aku di BEM dengan teman-teman jurusan ku, jadi yaa main sama mereka cuma buat have fun dikala bosan dengan BEM aja sih, enggak pernah buat cerita maupun curhat tentang diriku.

Di tahun 2019 lah goals aku di organisasi tercapai, yaitu menjadi Kepala Biro Kesekretariatan BEM Undip 2019, OMGGG dulu aku selalu membayangkan kalau aku jadi Sekretaris 1 BEM Undip aku bakalan buat perubahan dan gerakan apa aja ya, aku bisa enggak ya, aku mampu enggak ya, walaupun prosesnya juga panjang banget dan penuh pertimbangan lagi, yaa belajar membuat keputusan dan mempetanggungjawabkan terhadap keputusan yang sudah aku buat, walaupun di awal aku sempat takut banget buat menerima nya karena aku belum kepikiran apa-apa, enggak tau apa yang harus aku lakukan pertama kali, padahal kan sekretaris harusnya banyak yang dilakukan pada saat diawal organisasi, ditambah lagi aku banyak belum mengenal teman-teman ku di BEM Undip 2019, tetapi karena banyak rayuan, lobby, dan support teman-teman, aku menerima nya dengan bismillah, mungkin memang tidak sesuai ekspetasi, banyak salah nya daripada benarnya, tapi aku berusaha untuk terus belajar dan menjadi lebih baik. Aku sebenarnya tidak gila jabatan, atau sebagai pembuktian ke teman-teman, ya bukanlah, karena menurutku hidup di dunia ini bukan untuk membuktikan apapun kepada siapapun, ini memang menjadi goals aku karena aku sudah ada pengalaman 2 tahun di dunia persekretarisan sehingga aku ingin sekali membuat perubahan yang membuat sekretaris itu lebih baik lagi dan tidak dinggap remeh oleh orang-orang, buat informasi aja nih sekretaris itu adalah pemegang rahasia sebuah organisasi karena notulensi rapat, surat masuk, dan surat keluar, bahkan dokumen-dokumen penting dia yang pegang dan simpan yang otomatis di tahu semua isi dokumen-dokumen tersebut. Karena aku dahulu hanya menjadi sekretaris bidang, sehingga aku mempunya cita-cita ingin sekali membuat perubahan di dunia sekretaris BEM Undip agar lebih praktis dan enggak ribet, dan ini juga yang aku lakukan pada saat menjadi sekretaris utama di HM, karena kalau kita sudah menjadi kepala biro, semuanya nya ada dikendali kita, kita yang mengatur semuanya mau dibuat seperti apa sistem yang akan diberlakukan dan itulah yang membuat aku ingin sekali menjadi kepala biro dengan ide-ide aku membuat suatu perubahan agar menjadi lebih baik lagi. Itulah alasan aku ingin sekali menjadi kepala biro, dengan pengalaman aku 1 tahun di BEM Undip sepertinya banyak hal yang harus aku ubah agar lebih baik lagi kedepannya. Di 2019 lah lebih banyak pengorbanan yang harus aku korbankan, dari segi akademik, pertemanan, dan lain-lain. Banyak yang harus aku kerjakan tapi jujur aku bahagia, banyak pengalaman baru yang aku temukan. Walaupun sempat aku tinggalkan sejenak dikarenakan aku harus magang di Jakarta, dan dunia magang lah yang lebih banyak drama daripada dunia organisasi ku hehe, ntah kenapa sampai sekarang itu adalah pengalaman terburukku selama di tahun 2019, tapi balik lagi semuanya bisa dijadikan pembelajaran agar kita lebih baik lagi kedepannya, (FYI aku magang di BPPT Jakarta Pusat dengan teman ku, jadi kita magang hanya 2 orang aja dari jurusan maupun univ ku, dan kita sering bolak-balik juga terkadang di jakarta pusat, dan terkadang di serpong). Yaa sudahlah, segala sesuatu yang tidak mengenakkan lebih baik dibuang atau dilupakan saja, daripada dia mengganggu hidup kita.

Pernah marah, pernah sedih, pernah capek, pernah sambat, pernah kecewa, pernah bahagia, pernah ketawa, pernah terharu, pernah bangga,  maaf kalau diawal pernah terbesit ingin menyerah saja, yaa terbesit ingin menyerah diawal-awal karena aku merasa tidak cocok dan tidak mampu walaupun ini adalah keinginan aku tapi dengan support teman-teman aku, aku bisa bertahan sampai dengan akhir, terimakasih banyak kepada teman-teman BEM ku untuk waktu dan kesempatan berproses dan belajar bersamanya. Hingga tibalah di akhir kepengurusan yang membuat aku merasa sedih, berat banget ninggalin BEM Undip, rapat mulai jam 11 malam, bolak-balik rektorat, dimarahin sana-sini, lobby satpam buat jam malam, print surat berlembar-lembar, audiensi tiap minggu, pokonya masih banyak banget pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah aku alamin dan aku merasakan nya disini. Yaa mau gak mau kamu bakalan demis dari BEM Undip dan ada orang yang akan menggantikan kamu.

Setelah demis dari dunia perorganisasian, sekarang aku harus fokus ke akademik, karena sebelumnya akademik selalu di nomor duakan, tapi walaupun akademik selalu dikesampingkan, untuk urusan masuk kelas aku selalu rajin, karena aku takut banget untuk bolos kelas, rasanya enggak enak aja kalau bolos ya walaupun lagi keadaan capek aku usahakan untuk tetap masuk kelas, bahkan pernah abis aksi di gubernuran pada pagi hari, panas-panasan, keringatan dan siang nya aku kuliah dan aku memilih untuk tidak bolos lalu masuk mengikuti kelas sampai selesai. Sehingga waktu istirahat yang harus aku potong untuk menjadi waktu aku menyelesaikan amanah di organisasi ku, kalau memang aku harus bolos kuliah karena ada keperluan organisasi yang mendesak, dan keperluan tersebut ada surat ijinnya, terkadang surat ijin nya tidak aku gunakan pada saat jatah bolos ku masih bisa digunakan, karena aku tidak mau teman-teman bahkan dosen kepikiran aku lebih sibuk dengan organisasi dan meninggalkan kuliah demi organisasi padahal ada surat ijinnya, yaa jadi aku biarkan saja itu bolos tanpa ada yang tau kenapa aku bolos. 

Karena sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir, aku dipertemukan lah dengan dunia perskripsian yang kata orang bisa bikin stress bahkan banyak yang malah ilang-ilangan gara-gara skripsi. Satu hal yang membuat aku kembali lagi fokus dengan akademik, karena pada saat demis dari BEM Undip, ingin rasa nya untuk istirahat sejenak, tapi melihat teman-teman ku yang sudah sibuk dengan dunia skripsi membuat aku menjadi orang yang insecure kembali, aku saja masih mengurus laporan magang tetapi teman-teman ku sudah sibuk konsultasi mengenai skripsi dengan dosen, terkadamg aku iri sama mereka, bisa ya mereka ambis dan semangat banget gitu, lalu ada perkataan temanku yang mendorong aku untuk bisa melewati masa-masa mengerjakan skripsi sampai dengan seminar proposal walaupun aku sempro periode april dan temanku kebanyakan periode maret tapi aku merasa lega sudah melewati satu tahap menuju sarjana, temanku bilang "Mereka bukan ambis res, tapi memang sudah waktunya" wahh mendengar perkataan itu langsung tuh aku mengutuk diri sendiri untuk tidak boleh berprasangka buruk ke orang dan harus yakin kamu juga bisa seperti mereka dan akhirnya aku bisa melewati satu tahap dan siap melaju untuk ke tahap selanjutnya sampai dengan gedung soedarto lah tempat terakhir ku menginjakan kaki di Undip yaitu wisuda, Semoga terkabulkan Ya Allah, Aminnnnn. (FYI hari ini adalah wisuda online undip pertama kali, sedih sih melihat teman yang wisuda nya online tapi ya mau bagaimana lagi, demi kebaikan bersama juga).

Yaaa itulah cerita masa-masa kuliahku dan masa-masa organisasiku dari yang menjadi mahasiswa baru sampai dengan tahap sekarang yang lagi sibuk dengan penelitian untuk menyelesaikan skripsi ku walaupun ada hambatan dikarenakan virus corona ini, tapi semangat nya tidak akan pernah pudar demi terselesaikannya skripsi yang sedang aku kerjakan ini. Mungkin karena sudah terlanjur cinta dengan Semarang, penelitian aja lokasi nya aku ambiil di Semarang hehe padahal bisa aja kalau mau penelitian di Bengkulu. Semangattt selalu untuk semuanya, jangan pernah menyerah, hadapi dan lewati semua lika-liku nya karena aku percaya kita dapat melewatinya, tidur untuk beristirahat dimalam hari, dan berperang di pagi bahkan hingga sore hari lalu kembali tidur pada malam hari.

Komentar