Hujan sore ini, menambah syahdu tentang kerinduan aku akan organisasi ini, seakan ia tau ada orang yang sedang ingin mengingat bahkan terpikirkan untuk mengulangi nya lagi, tapi tidak akan bisa, karena sudah habis masa nya.
Banyak kenangan yang ingin aku ceritakan disini, segala hal tentang perjuangan, tentang pengorbanan, tentang keikhlasan, tentang kehilangan, dan banyak lagi.
Capek? Pernah sekali
Sambat? Setiap hari
Kecewa? Sudah tak terhitung lagi
Pernah nangis? mungkin bisa lebih dari itu
Bukan salah siapa-siapa, memang aku yang ingin terjun ke dalamnya. Terjun ke dalam dunia organisasi tingkat Universitas yang aku tak pernah menyangka masalah akan datang silih berganti. Menyesal? Sungguh tak pernah terbesit kata itu dalam benakku.
Disaat aku memutuskan mengatakan IYA untuk tetap berkontribusi maka disinilah perjalanan yang amat sangat panjang akan dimulai. Aku selalu percaya, pertemuan adalah sebuah misteri, karena kita tidak tau akan bagaimana kelanjutan pertemuan kita dengan orang tersebut, bahagia atau tidak, kita hanya bisa merasakan nya tanpa perlu menebaknya.
Aku diamanahkan sebagai Kapala Biro Kesekretariatan BEM Undip 2019, wahhh tak pernah terpikirkan sebelumnya bagi ku diamanahkan sebuah amanah yang sungguh mulia ini.
Hari-hari kujalani, mengenal orang baru, mendekatkan diri dengan orang baru, menjalankan proker, mengikuti rapat, membantu satu sama lain, dan kegiatan lainnya.
Menyenangkan memang ya walau terkadang lelah terus menghampiri, tapi aku percaya kekuatan tuhan untuk selalu membersamai orang-orang yang sedang berjuang pasti akan ada. Dari sinilah aku belajar bagaimana proses dari sebuah birokrasi berjalan, dari alur membuat surat, alur tanda tangan pada surat, alur untuk audiensi, dll tak jarang berjalan gagal tapi dari sinilah aku belajar untuk menjalankan sebuah amanah yang aku tidak akan tau apakah aku mampu atau tidak. Di BEM ini juga aku belajar bagaimana caranya bekerja sama dengan baik untuk mencapai tujuan yang baik. memang benar kata Anies, segala sesuatu yang dimulai dengan baik, maka akan berakhir dnegan baik pula. Dari sekian 200 orang pengurus, aku juga jadi mengerti sifat-sifat mereka yang cukup beragam. Ada yang ambisius, ada yang ingin mencari pengalaman, ada yang ingin mencari teman, ingin belajar, dan ada juga yang ingin menebar kebermanfaatan, lucu memang 200 orang dengan 1 otak utama kita harus membuat sesuatu yang dapat dirasakan manfaat nya satu universitas dalam 1 tahun.
Terkadang setelah selesai satu tugas, kagum akan diri ini dapat menjalankan satu tugas tersebut walau kadang disertai tangis air mata dahulu, tapi itulah yang namanya proses, dan aku banyak belajar dari sebuah proses tersebut.
Dalam 1 tahun mengenal beragam orang, banyak kesimpulan yang aku dapatkan, ternyata menjadi pemimpin itu tidak gampang ya, banyak cobaan menghampiri, keputusan yang harus segera diputuskan, uang yang entah harus cari kemana, perasaan orang-orang sekitar yang harus dijaga, amarah yang harus ditahan, egois yang harus dihilangkan dahulu. Banyak yang harus didahulukan dan banyak pula yang harus dikorbankan, entah itu akademik atau sekedar jalan-jalan bersama teman kampus, yang ada hanyalah rapat siang, sore, hingga malam, dan esoknya harus bertemu matahari pagi untuk siap-siap menjalankan sebuah proker, yaaa hampir setiap minggu itu saja yang dilakukan, audiensi, rapat, menjalankan proker, dll.
Tapi banyak pengalaman menarik yang aku dapatkan, bagaimana cara melobby, ikut aksi, berpendapat di audiensi, dan itu tak akan kamu dapatkan jika kamu hanya rebahan dikosan sesaat pulang kuliah, ohh aku tidak menyalahkan mereka yang tiduran sehabis pulang kuliah, hanya saja mungkin aku lebih beruntung mendapatkan kesempatan tersebut. Aku masih ingat awal pertemuan kita, dengan sejuta mimpi, dengan sejuta harapan agar organisasi ini kian baik, maaf terkadang aku tak sesuai ekspetasi kalian, masih banyak kurangnya tapi masih banyak juga akan keingintahuan ku dengan organisasi ini, kita belajar bersama, berjuang bersama, melewatinya sama-sama terkadang dengan tangis tapi juga disertai dengan tawa, kita hadapi semuanya dan bersama-sama, tak ada kata menyerah dalam kamus kita, hadapi dan selesaikan hingga kita siap bertarung lagi dengan masalah yang baru. Bertemu dengan kalian orang-orang hebat disini, aku merasa cukup beruntung dalam hal ini, orang-orang yang mau berbagi kebahagian nya, berbagi keresahannya,berbagi pikirannya, berbagi solusi, berbagi semangat, bahkan tangisnya tapi tetap untuk saling membantu, saling support satu sama lain, yang selalu ada di segala kondisi, rasanya tak pernah aku temukan orang seperti kalian, aku bangga akan itu. Dimanapun kalian dan kapanpun kita bertemu lagi, aku masih ingat semua kebaikan kalian.
Berkaitan dengan kehilangan, banyak yang hilang, ditinggalkan, dan lain lain tapi itulah akibat dari sebuah pilihan, lagi-lagi kita tidak bisa memilih jalan terbaik nya. Memang ada yang harus direlakan entah itu pulang kampung terlambat, kehilangan waktu bersama teman-teman kampus, kehilangan waktu istirahat, kehilangan waktu untuk jalan-jalan, dan lain-lain nya. Tapi tak apa, percaya saja amanah tidak akan salah memilih pundak, disaat amanah tersebut menghampiri mu disaat itulah tuhan percaya kamu mampu melewatinya. Kamu tidak sendiri, ada banyak manusia-manusia yang berusaha untuk kuat disini, seperti rasanya memiliki suatu ikatan yang bukan sekedar partner organisasi, melainkan ikatan keluarga. Tak banyak memang yang dapat aku perbuat, lakukan bahkan berikan selama satu kepengurusan ini, tapi setidaknya ada sesuatu yang dapat aku tinggalkan yang akan dijadikan cerita nantinya, semoga berbuah hasil yang baik. Tak hanya aku yang mendapatkan tapi saling memberi agar kebermanfaatan tersebut tak menjadi hal yang sia-sia.
Memang banyak yang meremehkan kamu diawal perjalanan ini, tapi kamu harus yakin karena banyak keresahan-keresahan yang harus kamu bantu solusi nya. Jangan pernah berhenti bergerak, berbenah, dan jadilah pejuang tangguh karena perjalanan memberikan makna yang sebenar-benarnya ,yang terus menuntut untuk tumbuh dan mendewasa, perjalanan mengajarkan tanpa bicara, ia sunyi, dan ia menjadi guru terbaik. Namun satu hal pelajaran yang ingin saya sampaikan, jangan pernah berhenti bergerak , tetaplah menyelam lebih dalam lagi, lagi, dan lagi. kenapa? Karena yang membuatmu tenggelam bukan saat kamu menyelami lautan kehidupan, namun yang membuat mu tenggelam adalah saat kamu berhenti bergerak, Kata Anies dan Dian di video pamit BEM Undip 2019, kata yang penuh akan makna, manis untuk dikenang.
Terakhir, Tidak ada kata lain selain kata terima kasih dan maaf, Mungkin BEM Undip 2019 banyak membuat kekecewaan, kesedihan, dan penyesalan tapi kekecewaan, kesedihan dan penyesalan merupakan bagian dari pengalaman, bagian dari pembelajaran yang membuat kita untuk terus tumbuh dan mendewasakan diri, dan aku bersyukur bisa bertahan dalam 1 tahun ini, walau awalnya pernah terbesit untuk menyerah saja, aku takut dengan gagal tapi aku selalu mecoba, menyeimbangi,dan terus bertahan hingga aku berhasil, patut aku syukuri memang.
Terima kasih sudah menjadi bagian terindah dalam dunia kampusku, menjadi bagian terbaik dalam hidupku dan menjadi bagian yang tak pernah dilupakan di tahun 2019, tahun yang berarti bagi, dimana banyak pelajaran yang dapat aku petik, banyak pengalaman yang ingin aku sampaikan, ahhh aku tah tau harus berkata apalagi, bersyukurnya aku.
Tak ada kata lain selain kata pamit dalam sebuah perpisahan
Terimakasih dunia organisasi ku, 1 tahun penuh akan makna ini
Semoga kita bertemu nanti nya di Widya Puraya tercinta
#Sayang untuk dibuang, udah enggak ada lagi ribut-ribut rapat jam 11 malam, ayo-ayo buat roadshow, ngajakin nongki sana-sini lagi-lagi bahas proker bukannya main, sekarang bahasan nya udah mengenai masa depan ya hehe, bakalan kangen dengan kenangan-kenangan ini.
Big Hero Kabinet Gelora Perubahan BEM Undip 2019
Sekretaris BEM Undip 2019
Surat Cinta untuk Pak Rektor
Rapat Hastag 1
Rapat Hastag 2
Alhamdulillah bisa main, walaupun cuma karaoke 3 jam seperti biasa sampai tengah malam tapi enggak full team
Aku ikut aksi untuk pertama kali nya di Gubernuran Semarang
Komentar
Posting Komentar