Jeda dan Menyendiri

Alohaaaaa, yang malam-malam masih galau atau enggak tau mau ngapain, atau yang butuh me time di kosan sendirian aja hehe sama hal nya dengan aku, yang lagi pengen banget kemana-kemana sendirian. Beli makan sendiri, beli kebutuhan sehari-hari sendiri, lari sore sendiri, semua nya serba sendiri hehe enggak tau kenapa ya menjalani hidup sendiri atau me time itu enak banget, walaupun ya cuma beberapa hari doang, rasa nya seperti tidak perlu memikirkan orang lain dan hanya memprioritaskan diri mu dalam segala hal, bebas mau makan apa tanpa harus nanya dulu ke orang-orang, terserah mau kemana aja tanpa harus mengikuti orang lain. Dan setiap orang butuh waktu untuk sendiri, seperti memberi jeda pada diri sendiri sebelum kita harus mempersiapkan diri ini untuk bertemu orang lain, orang baru beserta kesibukan-kesibukan nya

Terkadang terasa letih dengan semua ini.
Tapi kita tau, diri ini sudah berjalan sejauh ini.
Jangan katakan berhenti.
Jangan sampai menyerah.
Mengeluh hanya menambah masalah.
Jalani saja semuanya, sampai akhir nya kita menemukan kata selesai.
Dan pada akhirnya kita kagum, kagum dengan diri sendiri.
Namun di celah-celah usahamu, tidak ada yang melarang untuk kamu memberi jeda dengan diri sendiri.
Jeda dan menyendiri agar semua berjalan dengan semestinya, berilah jeda untuk diri mu sendiri agar kamu tau kapasitasmu.
Menurut buku yang saya baca "Ambillah jeda untuk mengumpulkan lagi semangat, mengambil hikmah, dan menguatkan langkah. Apa kata hati hidup butuh sepi dan menyendiri untuk tau siapa yang sebenarnya selalu hadir dan menemani. Hidup perlu sepi dan menyendiri untuk mengerti jika dia selalu ada di sisi."

Jeda dan menyendiri mengajarkan kita untuk lebih mencintai diri sendiri, lebih peduli terhadap diri sendiri, dan menyadari akan diri ini yang perlu diperhatikan, perihal mencintai diri sendiri bukan berarti kita harus menyembah diri sendiri, tetapi lebih memahami kapan kita harus berterimakasih kepada diri sendiri, kapan harus memuji diri sendiri, kapan harus meminta maaf dengan diri sendiri, banyak hal yang harus dilakukan dengan memprioritaskan diri sendiri.

Setiap proses yang dilewati, pernah menjadi begitu sakit.
Setiap jiwa yang sudah berjalan sejauh ini, pernah menjadi begitu hancur.
Setiap pribadi pasti pernah merasakan rasanya begitu kecewa.
Merasa perjuangan mu sia-sia.
Tetapi, tanpa kita sadari hal-hal buruklah yang mengantarkan kita menjadi lebih baik lagi, lebih bijak dalam menghadapi masalah, yang pada akhirnya sebelum menjadi benar, kita semua pernah salah.
Lalu hanya jeda lah yang dapat membuat kita menyadari dan memaknai dari sebuah kesalahan, kekecewaan, maupun kegagalan.
Jeda membuat kita agar lebih mengintropeksi diri, dimana letak yang dapat kita jangkau, dan dimana letak yang tak dapat kita gapai


Komentar